Halaman

Jumat, 01 Juli 2011

TIPS MENGHADAPI BOS PEMRAH

Tidak semua rekan kerja atau atasan bisa seiring sejalan dengan kita. Selain adanya persaingan sikap negatif lain, seperti mudah tersinggung dan menyebalkan juga bisa menyebabkan konflik.

Begitu juga saat harus berhadapan dengan atasan yang pemarah, alih-alih mendapatkan prestasi, malah kita yang nanti akan terkucil atau terpental dari tempat kerja.

Meski sebelum dipromosikan, atasan kita adalah teman yang asyik diajak bicara atau kerjasama. Tapi begitu dipromosikan, sikapnya menjadi aneh alias Jaim (jaga image) dan membuat kita sulit mengerti keinginannya.

Untuk menghadapi tipe atasan yang mudah temperamental :

1. Cari tahu mengapa dia berbuat demikian. Bisa jadi Anda sering melakukan kesalahan yang menurutnya sepele. Misalnya lupa jadual meeting dengan klien, data yang angka akurasinya kurang sempurna atau sering telat menyelesaikan tugas dari tenggat yang seharusnya, dan mengganggu kelancaran kerja bagian lain. Coba lakukan evaluasi mingguan terhadap pekerjaan Anda dan segera perbaiki.

2. Ingat-ingat pada saat apa saja bos Anda mudah “meledak”? Apakah di saat deadline? Kalau bos Anda perempuan, bisa jadi akibat gangguan PMS (pre-menstrual syndrome). Jika sudah tahu penyebabnya, atur waktu agar pekerjaan yang menjadi tanggung jawab Anda dapat selesai sebelum ia “meledak”.

3. Jaga sikap saat bos marah, tenang dan sabar. Dengarkan apa yang ia katakan dan ketahui betul apa yang membuatnya kesal. Jangan memotong kalimatnya bila tak ingin membuatnya tambah marah. Jika sudah reda, mintalah maaf dan beri penjelasan dengan sikap sopan.

4. Jika Anda ditegur di depan umum atau dipermalukan di depan karyawan lain, jangan langsung melawan. Tegurlah dengan cara yang sopan, kalau Anda tidak suka diperlakukan semacam itu. Perlawanan dengan sopan akan membuatnya sadar telah melakukan kesalahan dan meminta maaf pada Anda.

5. Kurang jitu juga? Carilah waktu yang tepat untuk berbicara dengannya “dari hati ke hati”. Jalinan komunikasi tetaplah solusi terbaik daripada “bermusuhan” dengannya. Selain merugikan, Anda pun menjadi tidak bekerja dengan nyaman. Fokuslah pada inti masalah dan tidak melebar ke hal lain yang tidak berkaitan dengan masalah Anda.

6. Sebagian besar atasan ingin tampil sempurna, terutama pada individu berkarakter perfeksionis. Jangan berharap ia akan berubah, tapi Anda lah yang harus bersikap pro-aktif (tapi bukan menjilat). Misalnya, sebelum rapat buatlah usulan yang disusun rapi termasuk solusi permasalahannya. Bila ada kesalahan, segeralah meminta maaf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar