Halaman

Sabtu, 30 Oktober 2010

RUKHSAH DALAM IBADAH

Dalam kehidupan, kadang-kadang kita terpaksa membuat pilihan. Pilihan tersebut terpaksa kita buat karena kemampuan dan keterbatasan yang dihadapi.

Islam bukanlah agama yang zalim. Islam itu mudah dan mempermudahkan penganutnya untuk mempraktikkan Islam.

Islam mewajibkan manusia beribadah sesuai kemampuan masing-masing manusia yang memang berbeda. Oleh sebab itu, Islam tidak mewajibkan membayar zakat kecuali bagi harta yang telah mencapai nisab dan haul.
Begitu juga tidak diwajibkan seseorang itu untuk menunaikan haji kecuali telah mencapai tahap kemampuan yang sewajarnya (istitho'ah). Ia berdasarkan firman Allah SWT: Dan Allah mewajibkan manusia mengerjakan haji ke Baitullah bagi sesiapa yang mampu dan berkuasa sampai kepadanya. (ali-'Imran: 97).


Islam juga mewajibkan jihad kepada mereka yang berkemampuan dan mencukupi syarat-syaratnya. Bahkan, Allah SWT membedakan orang yang berjihad dengan orang tidak turut berjihad dan memuliakan mereka yang berjihad dengan firman-Nya: "Tidaklah sama keadaan orang-orang yang duduk (tidak turut berjihad) dari kalangan orang-orang yang beriman selain daripada orang-orang yang mempunyai keuzuran dengan orang-orang yang berjihad (berjuang) pada jalan Allah (untuk membela Islam) dengan harta dan jiwanya". (an-Nisa': 95)

Namun begitu, Allah SWT memberi pengecualian kepada mereka yang berada dalam keadaan keuzuran untuk tidak menyertai barisan jihad mempertahankan agama dengan firman-Nya ….kecuali orang-orang yang mempunyai keuzuran.

Rukhsah bermaksud keringanan yang diberikan oleh Allah SWT dalam keadaan-keadaan tertentu. Ia juga bermaksud hukum syarak yang diberi pengecualian disebabkan keuzuran yang berat, sebagai pengecualian dari hukum asal. Secara umumnya, terdapat tujuh jenis rukhsah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar